Responsive Banner design

Selamatkan Pemuda dari kekurangan Nilai Pancasila



Mau tidak mau kita harus menerima kenyataan bahwa era atau zaman akan selalu berevolusi, meski banyak dari beberapa kalangan yang mengatakan bahwa bukan zamannya yang berubah tapi manusianya. Tetapi yang namanya manusia itu akan selalu berkembang dan menyesuaikan dengan perkembangan saat ini. Seiring dengan itu semua kita telah kehilangan nilai dari idiologi bangsa kita (pancasila) khususnya para pemuda dan mahasiswa.
Dulu pancasila adalah pegangan dan merupakan identitas bangsa, namun setelah reformasi sepertinya pancasila dianggap sebagai peninggalan sejarah saja tanpa ada sesuatu yang bisa dipetik hikmahnya dari semua itu. Perkembangan zaman atau pun manusia membuat nilai-nilai yang tertanam di dalam pancasila telah memudar.  Hal ini di awali sejak reformasi, sebab setelah reformasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa ini berubah sembilan puluh drajat. Semua ini tanpa di sadari oleh kaum muda dan pemerintah itu sendiri. Maka tidak salah jika para politikus korup atau apa saja yang membuat bangsa ini kehilangan jati dirinya. Itu semua bermula dari masa muda yang tidak mempunyai atau tidak memahami akan idiologi bangsa. Bisa kita lihat atau kita buktikan seberapa besar kaum muda dan mahasiswa yang masih memegang erat nilai-nilai dari pancasila, semua itu bisa kita lihat di berbagai universitas-universitas yang ada di indonesia, apakah para mahasiswa masih menjunjung atau minimal menyuarakan akan nilai-nilai pancasila? Saya kira tidak semuanya dan kebanyakan dari mereka lupa atau munkin tidak tau kelahiran pancasila itu kapan.
Hal yang sangat menyedihkan ini tidak lepas dari sifat latah para generasi muda. dan mereka mengalami krisis dalam hal nation and character building. Ini sebenarnya adalah tugas Kemendiknas bagaimana merespon semua ini untuk mengembalikan nilai-nilai pancasila kembali tertanam di benak kaum muda dan mahasiswa. Salah satunya dengan mengembalikan pendidikan pancasila yang di ganti dengan kewarga negaraan, meski itu tidak menjamin tapi minimal pemerintah merespon akan merosotnya nilai-nilai pancasila di kalangan kaum muda dan mahasiswa, sebab ada pepatah mengatakan “lebih baik bangun kesiangan ketimbang tidak bangun sama sekali”. Pepatah ini mengajarkan kita bagaimana berusaha meski sedikit ketimbang tidak sama sekali.
Kalau kita mau melihat kebelakang tepatnya pada orda baru almarhum jendral Soeharto yang merupakan mantan Presiden RI menetapkan peraturan yang berdasar pancasila, penetapan yang jendral Soeharto kemukakan berlaku pada bidang pendidikan, dan dikenal dengan mata pelajaran Persamaan Pemahaman dan Pengamalan Pancasila atau yang biasa disebut P4. Entah kenapa di saat generasi muda sekarang telah melupakan nilai-nilai pancasila, pelajaran yang di usung oleh Jendral Soeharto itu menghilang dari pendidikan kita, entah apa maksud semua ini?
Padahal nilai-nilai pancasila sampai kapanpun akan tetap relevan untuk bangsa ini, meski pelajaran tentang pancasila telah di hapus dan di ganti, tetapi kita tetap perlu menerapkan nilai-nilai tersebut demi kelanggengan ideologi bangsa kita ini. Sebab pancasila merupakan hal terpenting dalam hidup berbangsa dan bernegara. Semua ini dilakukan semata-mata hanya untuk menyelamatkan kaum muda dan mahasiswa dari kekurangan nilai dari pancasila dan menjadi generasi seperti yang di cita-citakan Bung Karno dulu.       








Mpu Sastra. Diberdayakan oleh Blogger.