Responsive Banner design
Home » » Puisi Alunk Estohank

Puisi Alunk Estohank




Anisah

Helai rambutmu
membawa seribu peristiwa
dalam hidupku

ingin kucabuti rambutmu satu-satu
biar segala peristiwa jadi milik kita
dan tak ada lagi mata yang menempel di rambutmu
cukup mataku
ya, mata yang selalu nanar
ketika rambutmu di helai

2016

Kau_Aku

Duniaku dan duniamu
terbatas antara
logam dan kertas
selebihnya
sama saja

tanah yang kita pijak
sama-sama tanah warisan
dari darah yang ditumpahkan

maka lepaskan senyummu
bersarang di dadaku
biar takdir Tuhan
tak kudustakan

2016

Aku tak ingin

Aku tak ingin menulis soneta
apalagi puisi-puisi cinta
tapi aku lupa
bagaimana menutup mata
dari wajahmu yang jelita

aku tak ingin seperti Neruda
atau petrarch
yang menghabiskan seluruh hidupnya
hanya kepada seorang wanita

aku hanya ingin
wanita-wanita tumbuh di kepalaku
lalu tumbang
ketika matahari tenggelam

2016

Pada kedua matamu

Pada kedua matamu
kulihat bunga-bunga mekar
kupu-kupu beterbangan 
kumbang-kumbang tunggu antrian

ingin kumemetiknya
dengan mencongkel kedua matamu
agar bunga-bunga itu
cukup mekar di mataku

2016

Aku ingin

Aku ingin menjadikan cinta
sebagai dukacita
kutaburi dia dengan bunga-bunga
kutulis beberapa kata
kusulut dupa
agar kesedihan betah bersamanya

muak rasanya
air mata tumpah di mana-mana
tak kulihat lagi gelak tawa
atau semangat mengejar cita-cita
pada wajah anak muda

mereka begitu mudah menutup pintu
guling-guling di kamar
menulis status di akun sosial
hanya gara-gara cinta
yang katanya indah tiada tara
padahal pekat di dunia nyata

aku ingin menjadikan cinta
sebagai dukacita
biar yang tumbuh di kepala
tak hanya doa-doa
yang meminta iba
pada alam semesta

2016

Ada yang terbang dari kepalaku

Setiap kali aku memandangmu
ribuan kata terbang dari kepalaku
seperti sekawanan burung
di musim semi

di wajahmu
tersimpan bahasa rindu
yang sesekali menusuk jantungku

kata yang terbang dari kepalaku
berawal dari wajahmu
maka ingin kusatukan kepalaku dan kepalamu
mataku dan matamu
bibirku dan bibirmu
dan kita jadi satu
beku dalam ruang dan waktu

2016

Instrumentalia

Ada suara
di tangga musik
nusuk jangtungku
aku mabuk

2016

Merapi, Desember 2016 

0 komentar:

Posting Komentar

Mpu Sastra. Diberdayakan oleh Blogger.