Judul : Rahasia
Cara Belajar Einstein
Penulis : Andi
Setiadi
Cetakan : Maret,
2014
Penerbit : DIVA
Press
Tebal : CXXVI+218 halaman
Peresensi : Nurul
Anam*
Albert Einstein, siapa yang mengenal orang ini? orang yang telah
membuat dunia bergumam dengan teori-teorinya. Hampir semua orang di dunia ini
mengenalnya dan anehnya ketika nama Eintein di sebut kata “genius” selalu
melekat padanya. Sebenarnya ada apa dengan Eintein. Kenapa orang-orang berpikir
dia bukan manusia atau kalau pun manusia dia adalah manusia super. Apakah dia
keturunan dewa atau dia adalah mahluk pilihan Tuhan yang sengaja di turunkan ke
dunia, hingga apa pun yang di inginkannya terkabul. Benarkah Einstein seperti
itu? Tentu saja tidak, Eintein sama seperti kita dia juga manusia biasa, makan,
minum, tidur, sedih, senang, punya anak dan lain sebagainya. Apakah kegeniusan
Einstein adalah pemberian Tuhan atau kalau di dalam islam kita kenal Ladunni?
Sekali lagi tidak, Einstein sama seperti kita dia manusia biasa yang juga
belajar step nby step. Hanya saja munkin niat, cara, semangat dan proses
belajar Einsteinlah yang berbeda dengan kita.
Einstein lahir di Ulm Jerman 14 maret 1879, dia seorang fisikawan
murni, pencipta teori relativitas (umum dan khusus), salah satu dari pilar
fisika modern bersama mekanika kuantum. Einstein berasal dari keluarga yahudi
yang tidak terlalu taat. Ayahnya seorang sales dan penggiat elektro yang ramah,
bijak dan optimis. Ibunya adalah ibu rumah tangga penyuka sastra dan musik.
Terus apa yang beda dari Einstein Sampai ketika namanya di sebut
kata genius dan manusia super melekat padanya, padahal dia lahir dari keluarga
yang biasa-biasa saja? Banyak orang yang tau bahwa Einstein adalah ilmuan dan
fisikawan namun sedikit orang yang tau seperti apa dan bagaimana proses
belajarnya.
Maka dari persoalan tersebut Andi Setiadi mencoba menawarkan kepada
kita, bagaimana sebenarnya Einstein belajar, lewat bukunya yang berjudul
“Rahasia Cara Belajar Einstein”. Buku ini dengan jelas memaparkan Einstein
kecil belajar hingga dewasa. Di dalam buku ini juga di jelaskan bagaimana cara
Einstein belajar dan mengajar.
Pada tahun 1915, Einstein menyelesaikan karya monomentalnya “teori
relativitas umum” teori yang mengagetkan karena wataknya yang revolusiuner.
Padahal di dalam ilmu fisika ada sebuah adigium, “tidak ada relativitas umum,
tidak ada kosmologi”. Jadi teori Einstein ini merupakan fondasi utama ilmu
kosmologi modern. Namun sebelum mempublikasikan karyanya tersebut Einstein
menyempatkan diri mengirim surat kapada anaknya (Hans Albert dan Eduard “tete”
Einstein). Kala itu anak dan istrinya tinggal di Autralia sedangkan Einstein di
Jerman.
Sayangku Albert
Apa yang ayah berusaha capai melalui kerja keras bukan hanya agar
bermanfaat bagi banyak orang, tetapi juga bagaimana bermanfaat bagi anak-anak
ayah sendiri. Hari ini ayah telah menyelesaikan salah satu karya yang paling
indah dalam hidup ayah. Nanti kalau kamu sudah besar ayah akan jelaskan tentang
itu.
Ayah juga sangat senang kamu bisa menikmati saat kamu belajar
bermain piano. Belajar bermain piano dan belajar bertukang menurut ayah sangat
bagus dan cocok buatmu. Bahkan lebih bagus daripada saat sekolah, karena itu
adalah kegiatan yang cocok bagi anak muda sepertimu.
Begitulah seharusnya cara belajar, yaitu ketika kamu menikmati saat
melakukan sesuatu sehingga tidak sadar bahwa waktu telah berlalu. Ayah bahkan
terkadang begitu sibuk dengan pekerjaan hingga lupa untuk makan siang.
Cium sayang buat kamu dan tete.
Papa.
Salam buat mama. (hal: 46)
Dari penggalan surat di atas ada yang perlu kita garis bawahi,
berkenaan dengan sistem belajar yang baik menurut Einstein, yaitu pada kalimat,
“Ayah juga sangat senang kamu bisa menikmati saat kamu belajar bermain
piano. Belajar bermain piano dan belajar bertukang menurut ayah sangat bagus
dan cocok buatmu. Bahkan lebih bagus daripada saat sekolah, karena itu adalah
kegiatan yang cocok bagi anak muda sepertimu” di sini menjadi jelas bahwa
Einstein tidak memaksa anaknya untuk belajar apa yang di senangi oleh Einstein
sendiri: fisika teori.
Seperti itulah cara Einstein belajar dan mengajar, anaknya di
biarkan belajar sesuai dengan apa yang dia senangi. Karena banyak anak yang
setres gara-gara di paksa oleh orang tuanya untuk belajar apa yang tidak anak
sukai.
Buku ini layak di baca siapa saja, bahasa yang di gunakan lugas dan
tidak bertele-tele. Pembaca akan di bawa berkeliling ke masalalu bagaimana dulu
Einstein belajar dan mengajar. Namun sayangnya dalam buku ini sama sekali tidak
menjelaskan bagaimana teori relativitas umum dan khusus itu bisa terjadi. Namun
buku ini tetap layak mendapat apresiasi selain mengungkap cara belajar Einstein
buku ini juga memberi semangat bagi kita untuk terus belajar dan berusaha
mengejar apa yang kita inginkan tanpa mengenal rasa putus asa.
*Nurul Anam, Mahasiswa Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sekaligus Ketua Lesehan Sastra KUTUB
Yogyakarta.
0 komentar:
Posting Komentar