Responsive Banner design
Home » » FKY dan Harapan Kesenian Yogyakarta Kedepan

FKY dan Harapan Kesenian Yogyakarta Kedepan



Pergelaran seni terbesar di Yogyakarta atau yang lebih di kenal dengan FKY (Festival Kesenian Yogyakarta) telah usai. Banyak dari berbagai kalangan yang menilai kalau pergelaran akbar tahunan ini jauh lebih menarik dan lebih antraktif dari tahun-tahun sebelumnya, baik dari segi acara, keterlibatan seniman dan ikut serta masyarakat dalam mensukseskan akan terlaksananya Festival Kesenian Yogyakarta XXVI.
Keberhasilan ini di nilai dari jumlah penonton yang hadir, panitia menghitung perhari rata-rata di kunjungi 18.689 pengunjung. Pergelaran yang di laksanakan mulai tanggal 20 Agustus sampai 09 sebtember 2014 ini tidak hanya berhasil dalam segi pergelaran seni saja namun juga berdampak positif kepada perekonomian masyarakat. Dari total pendapatan yang diperoleh mencapai kurang lebih Rp 1,2 meliar lebih, bukan hanya itu tapi dalam segi parkir juga mengalami hasil yang signifikan. Bisa kita bayangkan pergelaran yang berkisar 21 hari itu menghasilkan Rp 567 juta, hal ini sungguh perkembangan yang luar biasa dan di luar perhitungan awal mula.
Kesuksesan ini di hitung dari segi pendapatan dan kehadiran penonton selama pergelaran di mulai. Hal ini di tegaskan oleh seniman music tradisi jogja, Pardiman Djoyonegoro, menurut beliau pergelaran Fistival Kesenian Yogyakarta XXVI kali ini lebih menarik dari pada tahun sebelumnya. Pemilihan pasar ngasem sebagai tempat utama sangat tepat sebab pasar ngasem berada di tempat yang sangat setrategis dan tepat di jantung wisatawan. Dari itu pasar ngasem yang memang sebelumnya sudah ramai dan akhirnya karena ada pergelaran FKY jadi bertambah ramai.
Tapi lain dengan Timbul Raharjo salah satu perupa jogja, justru beranggapan bahwa pelaksanaan FKY pada tahun ini kurang mewadahi seluruh unsur kesenian Yoyakarta. Menurutnya ada tiga aspek yang harus di sejajarkan dalam menggarap konsep dasar FKY, yaitu unsur kebudayaan, unsur popular dan unsur alternative. Unsur kebudayaan bertujuan untuk melakukan konservasi terhadap seni tradisional. Misalnya dalam bentuk seni tari klasik, seni pertunjukan tradisional dan seni rupa heritage. (Harjo: 15-09-2014)
Dari semua penilain tersebut pergelaran FKY pada kali ini sudah mendekati kata sukses meskipun ada sebagian pengamat yang mengatakan FKY pada kali ini masih jauh dari harapan namun hal ini bisa menjadi koreksi tersendiri bagi teman-teman panitia dan seluruh kru. Agar pergelaran Festival Kesenian Yogyakarta tahun depan lebih baik dan bisa mencakup seluruh kesenian di Yogyakarta.     

0 komentar:

Posting Komentar

Mpu Sastra. Diberdayakan oleh Blogger.