Judul : Abraham Lincoln
Penulis : A. Faidi, S.Hum
Cetakan : 1, 2014
Penerbit : IRCiSoD
Tebal : CXXVI+327 halaman
Peresensi : Nurul Anam *
Abraham
Lincoln, siapa yang tidak mengenal orang ini. Sebab setiap kali kita berbicara
masalah kebangsaan atau sistem pemerintahan maka kita akan berhadapan dengan
orang ini. Dialah yang mencetuskan kata “dari
rakyat, untuk rakyat dan bagi rakyat” ungkapan tersebut pertama kali dia
ucapkan ketika dia menyampaikan pidatonya di Gettysburg.
Walaupun
kata itu sangat singkat, namun ungkapan tersebut menjelma mantra. Ya mantra
yang mampu menyihir masyarakat dunia untuk membangun pemerintahan yang
benar-benar berdaulat kepada rakyat. dari itulah Lincoln di akui oleh Amerika
dan dunia sebagai peletak dasar nilai-nilai demokrasi yang sebelumnya sudah
tidak berdaya dihadapan sistem pemerintahan lainnya (hal: 146).
Walau
pun kita ketahui bersama bahwa sistem demokrasi telah ada dan diperaktekkan
sejak zaman Yunani kuno, namun peran Lincoln dalam memperjuangkan nilai-nilai
demokrasi tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebab dialah yang mengobarkan
kembali sistem demokrasi yang sekarang banyak dipakai oleh berbagai negara.
Meskipun
dalam sejarah kehidupannya, Lincoln bukan keturunan orang berpendidikan,
bapaknya hanyalah seorang tukang kayu namun dengan semangatnya tersebut dia
akhirnya bisa menjadi orang nomor satu di Amirika dan menjadi presiden yang ke
16. Itu semua berkat pemikiran-pemikiran atau ide-ide cemerlangnya untuk
membuat sistem pemerintahan benar-benar berdaulat terhadap rakyat (hal: 14).
Lincoln
mengawali kariernya sebagai seorang pengacara. Meskipun pendidikan yang dia
tempuh hanyalah pendidikan dasar namun semangat belajarnya melebihi dari
anak-anak yang mengenyam pendidikan lebih tinggi darinya. Meskipun tidak
melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, Lincoln tak pernah
patah arang untuk terus belajar dan belajar. Setiap kali dia mendapatkan buku
entah baru atau bekas dia baca sampai selesai. Dari kebiasaanya tersebut minat
belajar Lincoln tumbuh, sehingga dia terus berusaha bagaimana caranya agar dia
bisa membaca lebih banyak lagi buku.
Kegigihan
itulah yang menjadi salah satu karakter Lincoln, hingga dirinya tidak berbeda
jauh dengan bahkan melebihi orang-orang yang berpendidikan tinggi pada masanya
(Hal: 110). Tidak heran jika banyak argumentasi bahwa Lincoln adalah sosok
pemimpin yang massif dan lekas berkembang.
Lincoln Dan Demokrasi Amerika
Abraham
Lincoln merupakan sosok yang sangat berpengaruh dan menginpirasi banyak orang
yang menganut faham demokrasi, karenanya Lincoln di sebut bapak demokrasi dunia
(Hal: 240). Barangkali di antara semua presiden di amerika yang paling bersinar
pemikiran-pemikirannya adalah bapak demokrasi ini, yaitu Lincoln.
Perjuangan Lincoln terhadap system demokrasi bersifat
universal bahkan sekala luas yang menitik beratkan atas kesejahteraan rakyat.
pada abad ke 17 sampai abad ke 19 Lincoln menghapus-tuntas perbudakan yang ada
di tanah amerika.
Perjuangan Lincoln dalam menggiring demokrasi di amerika
sebenarnya berlandaskan pada “Kompromi Missouri” yang telah ditetapkan para
pendahulunya. Kompromi Missouri ini adalah hukum yang begitu tegas melarang
berbagai upaya perluasan perbudakan (Hal: 112).
Bahkan dalam setiap berpidato di dapan public Lincoln
selalu memberi semangat serta kesadaran atas perbudakan di tanah amerika.
Lincoln menganjurkan agar seluruh masyarakat amerika dan masyarakat dunia tidak berdengki hati dan murah hati kepada
siapa pun (Hal: 249).
Tokoh pencetus demokrasi ini patut kita kenang dan tiru
cara berfikirnya yang cukup bersih dan baik. Dalam buku ini Abraham Lincoln
dihadirkan dengan cukup inspiratif dan menggugah, kiranya patut untuk seluruh
warga di negara ini (indonesia) termasuk para elite membaca buku ini dan
mengaplikasikan bentuk-bentuk pemikiran Abraham Lincoln, apalagi Indonesia
sendiri adalah termasuk negara yang memang menganut sistem demokrasi.
* Nurul Anam, Ketua
Taman Baca Masyarakat (TBM) Hasyim Asy’ari Yogyakarta.
0 komentar:
Posting Komentar