Judul : Masalahmu, Sahabat Terbaikmu
Penulis : Mukhammad Yusuf
Cetakan : September, 2014
Penerbit : Diva Press
Tebal : CXXVI+187 halaman
Peresensi : Nurul Anam*
Pada dasarnya, masalah menjadi penyakit kronis
bagi kesuksesan. Sebab dengan adanya masalah seseorang bisa menjadi putus asa
dalam mengejar impiannya. Dengan adanya masalah juga seseorang beranggapan
bahwa dia telah gagal menggapai cita-citanya. Jastifikasi seperti itu membuat
seseorang telah gagal untuk mencapai kesuksesan. padahal kita ketahui bersama
dalam Al-qur’an (QS. Alam Nasyrah {94}: 6) “sesungguhnya sesudah kesulitan itu
ada kemudahan”. Namun kebanyakan orang an
sich akan firman Allah SWT tersebut.
Jika seseorang sadar bahwa yang namanya manusia
itu tidak akan terlepas dari yang namanya masalah, maka masalah tersebut akan
menjadi pendorong untuk mencapai sebuah kesuksesan di dunia maupun di akhirat. Hukum
alam telah membuat keserasian dalam hidup ini, yaitu ada kesenangan ada juga
kesedihan, ada senyum bahagia dan air mata duka. Dari dua hal paradok tersebut
akan senantiasa mewarnai kehidupan manusia di dunia ini.
Kemudian dari hal tersebut banyak orang yang
berlomba-lomba untuk mencapai kebahagiaan dan menghindar dari kesedihan. Namun
pertanyaannya bisakah manusia menghindar dari kesedihan tersebut? Atau mampukah
kita menghindar dari masalah yang membuat air mata kita menetes.
Dalam konteks ini ada dua hal yang perlu kita
pahami: yang pertama, cara pandang.
Jika kita melihat masalah itu sebagai musibah. Maka jiwa tidak akan tentram.
Sebaliknya jika kita menganggap musibah sebagai mutifasi atau guru yang baik
maka hidup kita akan tentram dan damai. Kedua,
setelah kita memiliki perspektif yang benar, kita harus menyikapi dengan
tindakan. Artinya memandang setiap masalah yang menimpa diri kita, kita jadikan
motifasi untuk mencapai sebuah kesuksesan. (hal: 6)
Selanjutnya bagaimana kita dapat menjadikan
masalah sebagai motipasi dalam hidup? Bisakah kita dengan tegar menghadapi
setiap masalah yang menimpa diri kita? Buku ini memberikan jawaban dari
pertanyaan tesebut secara lengkap dan mendetail. Di dalam buku ini juga kita
dapat menjadikan masalah sebagai teman hidup. Bahasa yang digunakan juga bahasa
sederhana sehingga kita dapat dengan mudah memahaminya.
*Nurul
Anam, pembaca buku tinggal di jogja.
0 komentar:
Posting Komentar