Responsive Banner design
Home » » Kiat Menjadi Penulis

Kiat Menjadi Penulis



Judul              : Silabus Menulis Fiksi dan Non Fiksi
Penulis          : Edi Akhiles
Cetakan         : Agustus, 2014
Penerbit        : Diva Press
Tebal              : CXXVI+124 halaman
Peresensi       : Nurul Anam*

“Jika kau bukan keturunan raja, bukan anak bangsawan dan priyai maka menulislah”.
Begitu kira-kira pesan dari Imam Al-ghazali. Betapa sangat mulyanya seorang penulis sampai orang besar sekaliber Imam Ghazali berpesan seperti itu. Bukan hanya itu bisa di bayangkan jika di negara kita ini tidak ada yang menjadi penulis maka runtuhlah peradaban ilmu pengetahuan di Negeri ini. penulis adalah penyambung lidah ilmu pengetahuan, kita bisa berkaca kepada bangsa-bangsa yang maju seperti yunani, bagaimana Yunani menghasilkan ilmuan-ilmuan yang handal dan mereka semua adalah penulis.
Menjadi seorang penulis kata Arswendo Atmowiloto itu gampang. Ya itu benar sebab menjadi penulis tidak ada hubungannya dengan genetik atau keturunan, hal itu tergantung bagaimana seseorang itu mempunyai keinginan untuk menjadi penulis. Setelah keinginan itu baru kerja keras tanpa kerja keras menjadi penulis akan jadi impian belaka.
Bukan hanya itu menjadi penulis adalah pilihan luar biasa kenapa tidak, sebab seorang penulis itu: cerdas, kreatif, interpretative dinamis dan mampu mempengaruhi opini dan bahkan prinsip hidup pembacanya. Dari itu makanya tidak banyak orang yang suka menjadi penulis. Orang yang suka menjadi penulis bisa di katakana adalah orang-orang pilihan, sebab dari seluruh manusia yang hidup di bumi ini hanya berapa persen saja yang suka menjadi penulis.
Penulis mengatakan setidaknya ada 3 kelebihan menjadi penulis: Pertama: mampu berpikir “tidak biasa” setiap penulis tentunya dituntut untuk mengetahui lebih banyak, lebih luas, dan lebih dalam tentang ide dan tema yang ditulisnya. Kedua, mampu berpikir logis dan sistematis. Tulisan yang baik bukan tulisan njelimet, memusingkan kepala pembaca. Tetapi tulisan yang terang, teratur, sistematis dan logis, sekalipun disajikan dengan teknik apapun. Ketiga, mampu menciptakan intrpretasi (penafsiran). Tentu saja subyektivitas penulis akan mempengaruhi tulisannya. Dan itulah yang melahirkan tafsir-tafsir baru terhadap ide dan tema yang ditulisnya. (hal: 8-9)

Dari itu buku ini sangat jelas berbicara bagaimana menjadi penulis yang baik, entah itu fiksi atau non fiksi. Bahasa yang di gunakan juga bahasa yang mudah di mengerti sehingga buku ini cocok di baca oleh setiap kalangan. Buku ini juga memberikan pelajaran bagi setiap penulis pemula bagaimana mendapatkan ide yang menarik dan tidak itu-itu saja.

*Nurul Anam, pembaca buku tinggal di Yogyakarta   

0 komentar:

Posting Komentar

Mpu Sastra. Diberdayakan oleh Blogger.