Responsive Banner design
Home » » Pemerintah dan Masyarakat Harus Peka

Pemerintah dan Masyarakat Harus Peka



Memasuki musim penghujan, tentunya tidak akan pernah lepas dengan yang namanya bencana. Baik itu banjir, longsor, pohon tumbang dan penyakit. Namun hal yang paling rawan di musim hujan ini adalah terjadinya banjir. Maka dari itu pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta jauh-jauh hari telah meninjau bagaimana selokan-selokan harus di perbaiki, meski harus menghabiskan biaya yang banyak namun pemerintah telah mengantisipasinya. Salah satunya dengan kembali membongkor selokan yang berada di pinggir-pinggir jalan ataupun di tubuh jalan sekalipun.
Itu semua di lakukan agar kota Yogyakarta aman dari bencana banjir seperti yang telah terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan lain sebagainya. Pemerintah telah melakukan peninjauan terhadap daerah-daerah yang rawan banjir, serta mengingatkan bagaimana masyarakat juga ikut siaga dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Pemerintah mengantongi daerah-daerah yang berpotensi bencana. Paling tidak ada 16 kecamatan yang berpotensi longsor dan 15 kecamatan yang berpotensi banjir. Kecamatan-kecamatan tersebut yang berpotensi banjir Kab. Bantul adalah Pandak, Srandakan, Sanden, Kretek, Sewon, Jetis, Imogiri. Sedangkan Kab. Kulonprogo: Temon, Galur, Lendah, Wates, Panjatan. Kota Jogja: Danurejan, Tegalrejo, Gedongtengen.
Sedangkan kecamatan-kecamatan yang berpotensi longsor antara lain: Kab. Bantul: Dlingo, Imogiri, Pleret, Piyungan. Dan di Kab. Gunugnkidul:Patuk, Gedang Sari, Ngawen, Nglipar, Semin, Ponjong. Kemudian di Kab. Kulonprogo: Kokap, Grimulyo, Samigaluh, dan terahir di Kalibawang.
Daerah-daerah itulah yang menurut pemerintah kota Yogyakarta berpotensi banjir dan longsor. Sehingga bagi masyarakat setempat untuk siaga di musim penghujan ini. Meski selama ini hujan yang turun tidak seberapa namun tidak menutup kemungkinan kebelakang dari sekarang akan terjadi hujan yang mengakibatkan terjadinya banjir.
Menurut Gatot Saptadi selaku kepala BPBD DIY di kantornya kamis (13/11) saat ini musim penghujan belum turun secara merata di seluruh wilayah DIY . DIY masih dalam tahap peralihan cuaca yang berlangsung secara bertahap. Dia mengemukakan, meskipun diseluruh DIY telah basah di siram air hujan, namun beberapa wilayah lainnya masih dilanda kekeringan. Seperti di Gunungkidul yang masih dilanda kekeringan.
Dengan peringatan ini, pemerintah berharap supaya masyarakat benar-benar mewaspadai akan terjadinya bencana di misim hujan ini. Sebenarnya tidak usah jauh-jauh cukup kita peka terhadap lingkungan di sekitar, dengan memperbaiki selokan yang mampet, tidak membuang sampah ke sungai. Maka bencana banjir tidak akan terjadi.
Terlepas dari apa yang telah pemerintah lakukan selama ini juga yang harus pemerintah garis bawahi adalah bagaimana pemerintah turun tangan terhadap wilayah-wilayah yang berpotensi banjir tersebut. Sebab jika hanya memberi peringatan, kadang masyarakat juga bingung, karena keterbatasan peralatan dan ide untuk di gimanakan.
Kalau hal itu pemerintah lakukan dengan bekerja sama dengan masyarakat setempat, insyaallah bencana banjir yang di takuti oleh semua orang itu bisa di atasi dan masyarakat akan tenang melakukan segala bentuk aktivitasnya dengan tidak lagi kepikiran akan bencana tersebut.
 

0 komentar:

Posting Komentar

Mpu Sastra. Diberdayakan oleh Blogger.